Perwakilan Buruh Meminta Maaf Terkait Aksi Demonstrasi Yang Menduduki Kantor Gubernur di Banten

Jakarta - Perwakilan buruh yang melakukan aksi demonstrasi di dalam ruangan kerja Gubernur Banten, Wahidin Halim, meminta maaf.

Diketahui aksi demonstrasi penolakan penetapan UMK Banten pada Rabu (22/12) berjalan ricuh dan buruh merangsek masuk ke ruang kerja Gubernur dan mendudukinya. Permintaan maaf tersebut disampaikan oleh perwakilan buruh perempuan bernama Siska.

"Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada Pak Gubernur, atas menduduki kantor gubernur dengan spontanitas saya tidak ada niatan sedikit pun menjatuhkan harga diri atau menghina bapak gubernur, semoga bapak bisa memaafkan kesalahan saya ini,"kata dia di Mapolda Banten, Senin (27/12).

Permintaan maaf juga disampaikan oleh perwakilan buruh laki-laki bernama Sahuri. Dia menyebut, aksi menduduki ruang kerja Gubernur Banten adalah spontanitas.

"Saya telah melakukan aksi tetapi jujur secara pribadi karena saya pada saat itu telah mengikuti mediasi di Disnaker kemudian saya datang terlambat, saat itu saya lihat masa di lapangan masa aksi sudah bebasnya lalu lalang masuk keluar ke ruang gubernur,"kata dia.

"Saya secara spontan mengikuti langkah saya sendiri, kemudian saya masuk dan duduk, terus terang di situ saya tidak ada maksud atau niat menginjak, melainkan hanya sebatas saya spontanitas saja, duduk tidak sadar bahwa itu kursinya pak gubernur,"sambung dia.

Setelah demonstrasi, dia mengaku sempat dikabari oleh rekannya bahwa kursi yang sempat dia duduki adalah milik Gubernur Banten. Tetapi saat itu, dia mengaku hanya spontan saja duduk mengikuti rekan-rekan yang lain.

"Apabila soal itu saya dianggap menghina atau menghujat, saya secara pribadi memohon maaf kepada Pak Gubernur, karena saya tidak ada sedikit pun menghina apalagi menghujat saya sebatas warga Banten yang memilih Bapak Gubernur,"ucap dia.

"Sebetulnya saya secara pribadi pun hanya ingin bertemu dengan beliau apalagi beliau menyampaikan suatu pendapatnya kepada kami. Jadi kekecewaan pasti ada tapi kekecewaan itu tak akan lebih apabila Pak Gubernur ada di situ. Jadi sekali lagi saya memohon maaf kepada pak Gubernur Banten yang secara tak sengaja saya duduki kursinya, tapi itu bukan niatan saya lecehkan beliau,"pungkas dia.

Sebelumnya, ratusan buruh merangsek masuk ke dalam ruangan Gubernur Banten Wahidin Halim, Rabu (22/12). Beberapa buruh tampak bergantian duduk di kursi milik Wahidin.

Hal itu terjadi saat ribuan buruh kembali menggelar aksi demonstrasi menolak penetapan UMK 2022 Provinsi Banten.Mereka merangsek masuk ke areal KP3B hingga ke Pendopo Gubernur Banten. Sementara personel polisi yang berjaga tak mampu berbuat banyak lantaran kalah jumlah dengan massa buruh.

Adapun saat itu para buruh meminta agar Wahidin Halim dapat merevisi SK Penetapan UMK 2022 seperti yang telah dilakukan oleh kepala daerah lain seperti Anies Baswedan di DKI Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jelang KTT G20 Pada 2022, Jenderal Andika Lakukan Pemantauan ke Bali Mengikut Arahan Menko Marves

Mengaku Sakit Hati, Seorang Guru SMK di Aceh Barat Dibunuh Karena Sebut Pelaku Sebagai PKI

3 Siswi Yang Lakukan Magang di Kantor Kelurahan Dicabuli Oknum Pegawai Kelurahan di Tangsel